Makalah PKN tentang ASEAN Lengkap
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah
SWT, karena atas limpahan rahmat dan karunia–Nya
lah sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah
PKn ini
dengan tepat waktu.
Kami mencoba berusaha menyusun makalah ini
sedemikian rupa dengan harapan dapat
membantu pembaca dalam memahami pelajaran
PKn yang merupakan judul dari Makalah kami,
yaitu “ASEAN (Association of
South East Asian Nation)”. Disamping itu,
kami berharap bahwa Makalah PKn
ini dapat dijadikan bekal pengetahuan untuk
melangkah ke jenjang pendidikan yang lebih
tinggi lagi.
Kami menyadari bahwa didalam pembuatan Makalah
PKn ini
masih ada kekurangan sehingga kami berharap
saran dan kritik dari pembaca sekalian
khususnya dari guru mata pelajaran PKn
agar dapat meningkatkan mutu dalam
penyajian berikutnya.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih.
Sukodadi, April 2013
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang Masalah
Adakalanya tingkah laku
binatang menjadi inspirasi
bagi manusia. Bahkan,
binatang yang kecil
sekalipun, seperti semut.
Suatu waktu kamu
pasti pernah melihat
sekelompok semut mampu
mengangkut benda yang
besar. Jika hanya seekor
semut yang mengangkut
benda itu, pasti tidak
kuat. Kejadian itu menjadi
contoh bagi orang, masyarakat, bahkan negara. Inti
kejadian tersebut adalah
kegotongroyongan, kebersamaan, atau
menjalin kerja sama. Sebuah
negara kecil dapat
menjadi kuat bila
saling bekerja sama
dengan negara-negara kecil
lainnya. Contoh yang lebih
nyata adalah negara-negara
Asia Tenggara.
Karena adanya masalah
yang terjadi di
Asia Tenggara, sehingga negara-negara
yang merupakan anggota
Asia Tenggara bersatu
dan membentuk organisasi
yang dinamakan ASEAN
(Association of South
East Asian nation). ASEAN merupakan
perhimpunan bangsa-bangsa di
Asia Tenggara yang
didirikan pada tanggal
8 Agustus 1967
di Bangkok, Thailand,
melalui penandatanganan Deklarasi
Bangkok oleh Menteri
Luar Negeri Filipina, Indonesia, Thailand, Malaysia,
dan Singapura.
1.2.
Rumusan
Masalah
a. Bagaimana
Latar belakang terbentuknya ASEAN?
b. Apa
tujuan berdirinya ASEAN?
c. Siapa
saja tokoh-tokoh pendiri ASEAN?
d. Konferensi
yang menghasilkan deklarasi berdirinya ASEAN?
e. Bagaimana
stuktur organisasi ASEAN?
f.
Apa peran Indonesia di ASEAN?
1.3.
Tujuan Makalah
a. Menjelaskan
Latar belakang terbentuknya ASEAN?
b. Menyebutkan
tujuan berdirinya ASEAN?
c. Menjelaskan
tokoh-tokoh pendiri ASEAN?
d. Menyebutkan
Konferensi deklarasi berdirinya ASEAN?
e. Menyebutkan
stuktur organisasi ASEAN?
f.
Menjelaskan peran Indonesia di ASEAN?
BAB II
PEMBAHASAN
2.
2.1.
ARTI
LAMBANG ASEAN
Lambang ASEAN memiliki makna sebagai
berikut :
A. Warna
biru melambangkan keamanan dan kestabilan.
B. Warna
merah bermaksud semangat dan dinamisme.
C.
Warna
putih menunjukkan ketulenan.
D.
Warna
kuning melambangkan kemakmuran.
E.
Sepuluh
tangkai padi melambangkan impian bapak penemu ASEAN yang ke sepuluh Negara Asia
Tenggara bersatu dan bersahabat.
2.2.
LATAR
BELAKANG BERDIRINYA ASEAN
ASEAN
itu (singkatan dari Association of Southeast Asian Nations atau Perhimpunan
Bangsa-Bangsa Asia Tenggara) adalah organisasi kawasan yang mewadahi kerjasama
antarnegara di Asia Tenggara sejak tahun 1967.
ASEAN
didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok (Ibu Kota Thailand) oleh
Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Pendirian itu di tandai
dengan penandatanganan Deklarasi Bangkok dan di peringati setiap tahun sebagai
hari ASEAN.
Pada tanggal 5-8
Agustus 1967 kelima
negara tersebut mengadakan
pertemuan di tepi
Pantai Bangsaem, bangkok,
Thailand. Pertemuan
tersebut dihadiri oleh
lima orang yang
merupakan wakil dari
lima negara. Kelima orang
tersebut sebagai berikut.
1.
Adam
Malik; Menteri Presidium Urusan Politik/Menteri
Luar Negeri indonesia .
2. Tun
Abdul Razak; Wakil Perdana Menteri Pembangunan
Malaysia.
3. Thanat
khoman; Menteri Luar Negeri Thailand.
4.
S.
Rajaratnam; Menteri Luar Negeri Singapura.
5. Narciso
Ramos, Menteri Luar Negeri Filipina.
Pada tanggal
8 Agustus 1967
di Bangkok, Thailand dan
melalui penandatanganan Deklarasi
Bangkok oleh Menteri Luar
Negeri Filiphina,
Indonesia,Thailand, Malaysia, dan
Singapura, maka dibentuklah sebuah
organisasi, yaitu ASEAN (Association
of South East
Asian Nation).
Berdirinya
ASEAN dilatarbelakangi adanya persamaan diantara negara-negara Asia Tenggara.
Berikut ini persamaan-persamaan berikut :
1.
Persamaan
letak Geografis di kawasan Asia Tenggara.
2.
Persamaan
budaya yakni budaya Melayu Austronesia
3.
Persamaan
nasib dalam sejarah yaitu sama-sama sebagai negara bekas dijajah oleh bangsa
asing.
4. Persamaan
kepentingan untuk menjalin hubungan dan kerja sama di bidang ekonomi,sosial dan
budaya.
Berdirinya ASEAN juga
dilatarbelakangi oleh kesamaan sikap yang nonkomunis,mengingat komunis telah
menimbulkan ketidakstabilan dalam negeri masing-masing negara.
2.3.
TUJUAN
BERDIRINYA ASEAN
Tujuan terbentuknya ASEAN tercantum
dalam naskah Deklarasi Bangkok, antara lain sebagai berikut.
1. Mempercepat
pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan kebudayaan melalui usah-usah bersama
berdasarkan semangat kebersamaan, perekutuan, dan hidup damaidi kalangan bangsa
di Asia Tenggara.
2. Memajukan
perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan saling menghormati keadilan
tata tertib hukum dalam hubungan antar negaradi Asia Tenggara.
3. Meningkatkan
kerjasama secara aktif dan saling membantu dalam hal-hal yang menjadi
kepentingan bersama dalam bidang ekonomi, sosial, kebudayaan, teknik, ilmu
pengetahuan, dan administrasi.
4. Memberikian
bantuan satu sama lain dalam fasilitas-fasilitas latihan dan penelitian di
sektor-sektor pendidikan, profesi, teknik, dan administrasi.
5. Bekerja
sama secara efektif dalam memanfaatkan potensi pertanian dan industri,
perluasan perdagangan, perbaikan fasilitas-fasilitas komunikasi.
2.4.
TOKOH-TOKOH
PENDIRI ASEAN
1. Adam Malik; Menteri
Presidium Urusan Politik/Menteri Luar Negeri
indonesia.
Adam Malik Batubara (lahir di Pematangsiantar,
Sumatera Utara, 22 Juli 1917 – meninggal di Bandung, Jawa Barat, 5 September
1984 pada umur 67 tahun) adalah mantan Menteri Indonesia pada beberapa
Departemen, antara lain ia pernah menjabat menjadi Menteri Luar Negeri. Ia juga
pernah menjadi Wakil Presiden Indonesia yang ketiga. Adam Malik ditetapkan
sebagai salah seorang Pahlawan Nasional Indonesia pada tanggal 6 November 1998
berdasarkan Keppres Nomor 107/TK/1998
2. Tun Abdul Razak;
Wakil Perdana Menteri Malaysia.
Tun Haji Abdul Razak bin Datuk Haji Hussein Al-Haj (lahir
di Pulau Keladi, Pekan, Pahang, Malaysia, 11 Maret 1922 – meninggal di London,
Inggris, 14 Januari 1976 pada umur 53 tahun) adalah Perdana Menteri Malaysia
ke-2, mulai tahun 1970 hingga 1976, menggantikan Tunku Abdul Rahman.
Selain dikenal
sebagai salah seorang tokoh pendiri Malaysia, ia juga penggagas Dasar Ekonomi
Baru, suatu program controversial dan juga pendiri Barisan Nasional pada tahun
1973. Ia
memiliki darah bangsawan Bugis yang datang ke Malaya pada abad ke-19. Salah
seorang putranya, Najib Tun Razak, adalah Perdana Menteri Malaysia sejak 3
April 2009. Tun Abdul Razak wafat saat masih menjabat sebagai Perdana Menteri
pada tanggal 14 Januari 1976 karena menderita leukemia.
3. Thanat Khoman;
Menteri Luar Negeri Thailand.
Thanat Khoman lahir di Bangkok pada 9 Februari
1914. Thanat
Khoman adalah mantan Menter Luar Negeri Thailand. Ia salah satu menteri luar
negeri (MenLu) yang ikut dalam pembentukan ASEAN dalam Deklarasi Bangkok di
Thailand. Thanat Khoman sangat berperan dalam pendirian ASEAN seperti halnya
pendiri ASEAN yang lain, ia telah menandatangani perjanjian antar negara untuk
membentuk ASEAN.
4. S. Rajaratnam; Menteri Luar
Negeri Singapura.
Sinnathamby Rajaratnam (lahir di Jaffna, Sri Lanka, 25
Februari 1915 – meninggal di Singapura, 22 Februari 2006 pada umur 90 tahun),
lebih dikenal sebagai S Rajaratnam, adalah mantan politikus Singapura.
Ia
bekerja sebagai jurnalis The Straits Times pada era 1950-an. Ia menikah dengan
Piroska Feher, guru asal Hongaria, yang dijumpainya di London .
Pada 1959, Rajaratnam beralih
karier menjadi seorang politikus dan bergabung dengan Partai Aksi Rakyat.
Posisi-posisi yang dijabatnya ialah Menteri Kebudayaan (1959–1965), Menteri
Luar Negeri (1965–1980), Menteri Perindustrian (1968–1971), Wakil Perdana
Menteri (1980–1985), dan Menteri Senior hingga masa pensiunnya pada 1988. Ia
lalu bekerja di Institut Studi Asia Tenggara hingga 1996. Saat bertugas sebagai
menteri luar negeri, ia merupakan salah satu dari lima "bapak pendiri" ASEAN pada 8
Agustus 1967.
Pada 1966, setahun setelah
kemerdekaan Singapura, Rajaratnam menulis Ikrar Kebangsaan (National Pledge).
5. Narciso Ramos,
Menteri Luar Negeri Filipina.
Narciso Rueca Ramos (11 November 1900 - 3 Februari 1986) adalah seorang
diplomat, mantan politisi Filipina (pernah menjadi anggota legislatif selama 5
periode), mantan pengacara dan wartawan. Dari 1965 ke 1968, Narciso Ramos
menjadi menteri luar negeri dalam pemerintahan Ferdinand Marcos.
Dalam kapasitas sebagai menteri luar negeri, beliau pada 8 Agustus 1967 menghadiri pertemuan di Bangkok. Pada hari itu pulalah Narciso Ramos dan keempat menlu lainnya menandatangani deklarasi pembentukan ASEAN. Narciso Ramos menjadi orang pertama yang memberikan sambutan dalam acara deklarasi tersebut. Ia mengatakan bahwa negosiasi yang telah dilakukan benar-benar menuntut niat baik, imajinasi, kesabaran dan saling memahami diantara kelima menteri luar negeri yang hadir.
Dalam kapasitas sebagai menteri luar negeri, beliau pada 8 Agustus 1967 menghadiri pertemuan di Bangkok. Pada hari itu pulalah Narciso Ramos dan keempat menlu lainnya menandatangani deklarasi pembentukan ASEAN. Narciso Ramos menjadi orang pertama yang memberikan sambutan dalam acara deklarasi tersebut. Ia mengatakan bahwa negosiasi yang telah dilakukan benar-benar menuntut niat baik, imajinasi, kesabaran dan saling memahami diantara kelima menteri luar negeri yang hadir.
2.5.
KONFERENSI
YANG MENGHASILKAN DEKLARASI BERDIRINYA ASEAN
Konferensi
Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN adalah pertemuan puncak antara pemimpin-pemimpin
negara anggota ASEAN yang diselenggarakan setiap tahunnya sejak KTT ke-7 tahun
2001.
Sejak
dibentuknya ASEAN telah berlangsung 14 kali KTT resmi, 4 KTT tidak resmi, dan 1
KTT Luar Biasa.Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN
Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN
|
|||
Tanggal
|
Negara
|
Tuan rumah
|
|
1
|
23-24 Februari 1976
|
||
2
|
4-5 Agustus 1977
|
||
3
|
14-15 Desember 1987
|
||
4
|
27-29 Januari 1992
|
||
5
|
14-15 Desember 1995
|
||
6
|
15-16 Desember 1998
|
||
7
|
5-6 November 2001
|
||
8
|
4-5 November 2002
|
||
9
|
7-8 Oktober 2003
|
||
10
|
29-30 November 2004
|
||
11
|
12-14 Desember 2005
|
||
12
|
11-14 Januari 20071,2
|
||
13
|
18-22 November 2007
|
||
14
|
27 Februari-1 Maret 2009[1]3
|
||
15
|
23 Oktober 2009
|
||
16
|
8-9 April 2010
|
||
17
|
28-30 Oktober 2010
|
||
18
|
2011
|
||
1 Ditunda dari tanggal sebelumnya 10-14 Desember 2006 akibat
Badai Seniang
|
|||
2 Menjadi
tuan rumah setelah Myanmar mundur karena ditekan AS dan UE
|
|||
3 Ditunda
dari tanggal sebelumnya 12-17 Desember 2008 akibat krisis politik Thailand 2008. Pertemuan pada Maret kemudian dibatalkan akibat aksi unjuk rasa di
lokasi pertemuan.
|
Konferensi
Tingkat Tinggi Tak Resmi ASEAN
|
|||
Tanggal
|
Negara
|
Tuan rumah
|
|
1
|
30 November 1996
|
||
2
|
14-16 Desember 1997
|
||
3
|
27-28 November 1999
|
||
4
|
22-25 November 2000
|
||
Konferensi
Tingkat Tinggi Luar Biasa ASEAN
|
|||
Tanggal
|
Negara
|
Tuan rumah
|
|
1
|
6 Januari 2005
|
e>
Hasil Dari KTT Resmi ASEAN
KTT ke-1
·
Deklarasi Kerukunan ASEAN; Perjanjian Persahabatan dan Kerja
Sama di Asia Tenggara (TAC); serta Persetujuan Pembentukan Sekretariat ASEAN.
KTT ke-2
·
Pencetusan Bali Concord
1.
KTT ke-3
·
Mengesahkan kembali prinsip-prinsip dasar ASEAN.
·
Solidaritas
kerjasama ASEAN dalam segala bidang.
·
Melibatkan
masyarakat di negara-negara anggota ASEAN dengan memperbesar peranan swasta
dalam kerjasama ASEAN.
·
Usaha bersama dalam menjaga keamanan stabilitas dan
pertumbuhan kawasan ASEAN.
KTT ke-4
·
ASEAN dibentuk Dewan ASEAN Free Trade Area (AFTA) untuk
mengawasi, melaksanakan koordinasi.
·
Memberikan penilaian terhadap pelaksanaan Skema Tarif
Preferensi Efektif Bersama (Common Effective Preferential Tariff/CEPT) menuju
Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN.
KTT ke-5
·
Membicarakan upaya memasukan Kamboja, Laos , Vietnam menjadi anggota serta
memperkuat identitas ASEAN.
KTT ke-6
·
Pemimpin ASEAN menetapkan Statement
of Bold Measures yang juga
berisikan komitmen mereka terhadap AFTA dan kesepakatan untuk mempercepat
pemberlakuan AFTA dari tahun 2003 menjadi tahun 2002 bagi enam negara
penandatangan skema CEPT, yaitu Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia,
Filipina, Singapura dan Thailand.
KTT ke-7
·
Mengeluarkan deklarasi HIV/AIDS.
·
Mengeluarkan deklarasi
Terorisme, karena menyangkut serangan terorisme pada gedung WTC di Amerika.
KTT ke-8
·
Pengeluaran
deklarasi Terorisme, bagaimana cara-cara pencegahan.
·
Pengesahan ASEAN Tourism Agreement.
KTT ke-9
·
Pencetusan Bali Concord II yang akan dideklarasikan itu
berisi tiga konsep komunitas ASEAN yang terdiri dari tiga pilar, yaitu
Komunitas Keamanan ASEAN (ASC), Komunitas Ekonomi ASEAN (AEC) dan Komunitas
Sosial Budaya ASEAN (ASSC).
KTT ke-10
·
Program Aksi Vientiane (Vientiane Action Program) yang
diluluskan dalam konferensi tersebut menekankan perlunya mempersempit
kesenjangan perkembangan antara 10 negara anggota ASEAN, memperluas hubungan
kerja sama dengan para mitra untuk membangun sebuah masyarakat ASEAN yang
terbuka terhadap dunia luar dan penuh vitalitas pada tahun 2020.
KTT ke-11
·
Perjanjian perdagangan jasa demi kerja sama ekonomi yang
komprehensif dengan Korea Selatan, memorandum of understanding (MoU) pendirian
ASEAN-Korea Center, dan dokumen hasil KTT Asia Timur yang diberi label
Deklarasi Singapura atas Perubahan Iklim, Energi, dan Lingkungan Hidup.
KTT ke-12
·
Membahas masalah-masalah mengenai keamanan kawasan,
perundingan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), keamanan energi Asia Tenggara,
pencegahan dan pengendalian penyakit AIDS serta masalah nuklir Semenanjung
Korea.
KTT ke-13
·
Penandatanganan beberapa kesepakatan, antara lain seperti
perjanjian perdagangan dalam kerangka kerjasama ekonomi dan penandatangan
kerjasama ASEAN dengan Korea Center , menyepakati ASEAN Center .
KTT ke-14
·
Penandatanganan persetujuan pembentukan Kawasan Perdagangan
Bebas ASEAN-Australia-Selandia Baru
Hasil Dari KTT Tidak Resmi ASEAN
KTT Tidak Resmi ke-1
·
Kesepakatan untuk menerima Kamboja, Laos , dan Myanmar sebagai anggota penuh ASEAN
secara bersamaan.
KTT Tidak Resmi ke-2
·
Sepakat untuk mencanangkan Visi ASEAN 2020 yang mencakup
seluruh aspek yang ingin dicapai bangsa-bangsa Asia Tengara dalam memasuki abad
21, baik di bidang politik, ekonomi maupun sosial budaya.
KTT Tidak Resmi ke-3
·
Kesepakatan untuk mengembangkan kerja sama di bidang
pembangunan ekonomi, sosial, politik dan keamanan serta melanjutkan reformasi
struktural guna meningkatkan kerja sama untuk pertumbuhan ekonomi di kawasan.
KTT Tidak Resmi ke-4
·
Sepakat untuk pembangunan proyek jalur kereta api yang menghubungkan
Singapura hingga Cina bahkan Eropa guna meningkatkan arus wisatawan.
KTT Luar Biasa (Jakarta 6 Januari 2005)
·
Pembahasan bagaimana penanggulangan dan solusi menghadapi
Gempa atau Tsunami.
2.6.
STRUKTUR ORGANISASI ASEAN
Untuk melaksanakan maksud dan tujuan
ASEAN, maka dibentuklah struktur organisasi ASEAN. Struktur organisasi ini antara
sebelum dan sesudah KTT I di Bali 1976 ada perbedaan.
a. Sebelum KTT I di Bali 1976 Struktur Organisasinya Sebagai
Berikut.
(1)
Sidang
Tahunan Para Menteri Luar Negeri (ASEAN Ministerial
Meeting). Sidang Tahunan ini merupakan sidang tertinggi yang diadakan setiap
tahun secara bergilir di negara anggota.
(2) Standing committee, diketuai oleh
Menteri Luar Negeri Tuan Rumah, tugasnya melanjutkan pekerjaan ASEAN dalam
jangka waktu di antara sidang-sidang tahunan para Menteri Luar Negeri.
(3) Komisi-komisi Tetap (Permanent
Committee), yang beranggotakan tenaga ahli serta pejabat pemerintah
negara-negara anggota. Tugas utama komisi ini adalah memberikan rekomendasi
terhadap rencana program ASEAN dan melaksanakan program tersebut setelah
mendapat persetujuan dari Sidang Tahunan Para Menteri.
(4) Komisi-Komisi Khusus (Ad Hoc Committee), yakni
Komisi khusus di bentuk sesuai kebutuhan ASEAN.
(5) Sekretariat Nasional ASEAN (National
Secretariats), yang bertugas untuk mengkoordinasi pada tahap nasional dalam
melaksanakan keputusan-keputusan para menteri ASEAN dan mempersiapkan agenda
pertemuan Standing Comitte.
b. Sesudah KTT I di Bali 1976 Struktur Organisasinya Ada Perubahan,
Sebagai Berikut.
(1) Pertemuan Para Kepala
Pemerintahan ( Summit Meeting ).
(2) Sidang Tahunan Para Menteri Luar Negeri ASEAN.
(3) Sidang Para Menteri-Menteri Ekonomi.
(4) Sidang para Menteri lainnya (Non- Ekonomi).
(5) Standing Committee.
(6) Komite-Komite.
(2) Sidang Tahunan Para Menteri Luar Negeri ASEAN.
(3) Sidang Para Menteri-Menteri Ekonomi.
(4) Sidang para Menteri lainnya (Non- Ekonomi).
(5) Standing Committee.
(6) Komite-Komite.
2.7.
PERAN
INDONESIA DI ORGANISASI ASEAN
Peranan Indonesia dalam ASEAN
sangat besar di antaranya sebagai berikut.
a. Indonesia
merupakan salah satu negara pemrakarsa berdirinya ASEAN pada tanggal 8 Agustus
1967.
b. Indonesia
berusaha membantu pihak- pihak yang bersengketa untuk mencari penyelesaian
dalam masalah Indocina. Indonesia berpendapat bahwa penyelesaian Indochina
secara keseluruhan dan Vietnam Khususnya sangat penting dalam menciptakan
stabilisasi di kawasan Asia Tenggara. Pada tanggal 15 – 17 Mei 1970 di Jakarta
diselenggarakan konferensi untuk membahas penyelesaian pertikaian Kamboja.
Dengan demikian Indonesia telah berusaha menyumbangkan jasa-jasa baiknya untuk
mengurangi ketegangan- ketegangan dan konflik-konflik bersenjata di Asia
Tenggara.
c. Indonesia
sebagai penyelenggara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pertama ASEAN yang
berlangsung di Denpasar, Bali pada tanggal 23 – 24 Februari 1976.
d. Pada
tanggal 7 Juni 1976 Indonesia pernah ditunjuk sebagai tempat kedudukan
Sekretariat Tetap ASEAN dan sekaligus ditunjuk sebagai Sekretaris Jenderal Pertama
adalah Letjen. H.R. Dharsono yang kemudian digantikan oleh Umarjadi
Njotowijono.
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
ASEAN (Association
of South East
Asian Nation) merupakan
organisasi regional di
kawasan Asia Tenggara. ASEAN didirikan
oleh bangsa-bangsa Asia
Tenggara atas dasar
persamaan nasib dan
kepentingan bersama. Lima negara
yang sepakat menjadi
pelopor membentuk ASEAN
adalah Indonesia, Malaysia,
Thailand, Singapura dan Filipina. Organisasi ini
didirikan pada tanggal
8 Agustus 1967
di Bangkok, Thailand dan
melalui penandatanganan Deklarasi
Bangkok oleh Menteri Luar
Negeri Filiphina,
Indonesia,Thailand, Malaysia, dan
Singapura.
Pada awalnya, negara-negara anggota
ASEAN hanya berjumlah
lima, namun beberapa tahun
setelah berdirinya ASEAN, lima
negara lainnya bergabung
ke dalam Anggota
ASEAN secara bertahap. Tujuan didirikannya
ASEAN adalah untuk
meningkatkan kerja sama
di bidang ekonomi, sosial, budaya, dan politik, serta mewujudkan
ketertiban dan perdamaian
di kawasan Asia
Tenggara.
3.2. SARAN
Negara kita, Indonesia merupakan
salah satu anggota
ASEAN. Untuk itu, kita harus
membantu mewujudkan cita-cita
atau tujuan dari
ASEAN itu sendiri. Karena bagaimanapun, tujuan tersebut
merupakan keinginan dari
bangsa kita sendiri.
Selain itu, sebagai
negara anggota ASEAN
yang terbesar, kita harus
lebih menunjukan patisipatif
kita dalam mewujudkan
tujuan tersebut.
3.
DAFTAR
PUSTAKA
4.
5.
Di browsing dari internet pada tanggal 22
April 2013
Terimakasih ya. Sangat membantu 😊
ReplyDeleteTerimakasih ya. Sangat membantu 😊
ReplyDeleteterima kasih ya
ReplyDelete