Belanjalah di RAStore

Belanjalah di RAStore
Murahnya sampai cocok dijual lagi

Perjuangan Masuk PTN Part 2



7. Diploma III ITS - PLN
Disini itu, baanyaakk sekali tahapnya. Tahapnya ada tes tulis, psikotes, tes kesehatan I, tes kesehatan II, dan tes wawancara. Cumann, di sini gue cuman bertahan di tahap psikotes. Tes tulisnya mudah, cuman Matematika, Fisika, dan Bahasa Inggris. Terus psikotesnya juga banyak dan melelahkan. Apalagi saat itu gue gak sahur. Telat bangunnya woy. Jadi lemes pas ngerjain psikotesnya. Banyak soalnya. Lupa deh apa ajah. Seingetku aja ya. Tes kemampuan menggambar (Disuruh gambar orang sama pohon), wartegg test, pauli, Papi test, tes kode ingatan, pokoknya yang begono-begono deh. Jangan lupa bawa pensil HB sama 2B. Kalau gak punya, harus pinjem. Wajib pokoknya.
Oiy, tesnya di ITS. Kalau yang psikotes di ruang SAC. Dibagi menjadi 2 gelombang. 
Oiy, gue gagal. Huuuuu. Parah. 

8. UTUL UGM Gel. I
Hidup UGM. Hidup UGM. UGM membuka Ujian tulis mandiri. Pelaksanaannya bareng dengan SIMAK UI. Jadi, aku harus memilih salah satu. Yups, aku memilih UGM. Kenapa? Karena ujiannya tidak diselenggarakan di Surabaya. Jadi aku berangkat ke Jogja. Hohoho. Bosen sama Surabaya. hehehe.
Di sini aku memilih Teknik nuklir, teknik geodesi, dan kedokteran hewan. Sebenarnya tidak ada yang aku minati sih. Tapi ini udah rencana aku dengan orangtuaku. Aku pikir ini yang terbaik. Oke bismillah.
Aku berangkat dari rumah jam 9 malam menuju terminal bungurasih Surabaya dengan ayah, kakak, dan adikku. Tapi aku ke jogjanya dengan kakakku, Ryan. Dia semester 7 di Stikom Surabaya. Dan inilah pertama kali aku pergi ke Jogja. Suwer pertama kalinya. Aku menginap di sebuah pondok pesantren, khusus tamu. Jadi, gratis. Daripada di hotel kan bayar. Hehe. Suasana Jogya begitu nyaman. Aku betahhh banget di sana. Orang-orangnya ramah. Di sana nyampeknya pagi. Sholat, makan, istirahat. Dan sorenya aku cek lokasi ujian dengan jalan kaki. Jarak pondok ke UGM sekitar 2 km. Huu setelah muter-muter nemu juga Fisipol nya. Ugm luas banget, lelah rasanya. Gak kuat balik nih. Becak mana becak? Eh ada pak becaknya. Berapa bang kalau turun pasar Demangan? 30.000 dek. Mahal banget pak, pasnya berapa, 25000 ya pak? Boleh deh dek. Saat itu cuman ada duit 23.500. Yaudah sama bapaknya diterima, terus dianterin deh. Hahaha (Kenapa malah bahas tukang becak sih?)
Oke fix, besoknya berangkat pagi-pagi. Mencoba jalan kaki. Yah, malah kesasar. Udah telat nih. Nemu pak becak lagi. Berapa pak ke Fisipol Ugm? 40.000 dek. 25.000 deh pak!!. 35.000, ayo jalan. Yaudah pak, nih 30.000. Wah gak bisa dek. Udahlah pak ayo. Gak bisa dek, jauh. Oke deh pakk. (Yah, cerita becak lagi)
Pada intinya, aku nyampek sana dengan ngos-ngosan. Disana malah belum masuk. Huuu. Nungguin dulu pengawasnya. Plok plok, pengawasnya datang. Masuk, ngerjain Saintek. Waduhh perut mules, peserta samping gue ada yang ke toilet tuh, cowok. Tapi gak ada nyali buat keluar. Gue tahan ampek jam istirahat. Terus gue buru-buru ke toilet. Yah antri. Ganti toilet sebelah, yah antri lagi. So, nungguin terus dapet giliran. Masuk, keluarin semua. (Jorok nih).
Oke kembali ngerjain soal berikutnya, TKDU dan TPA. Jujur, gue yang bahasa inggris, nyontek. Gak banyak kok. Cuman beberapa :D
Selesai, sholat, dan makan. Main ke indomaret point dulu, wifian gratis. Besoknya ke malioboro trus pulang.
Gimana hasilnya? Ya ituu, gagal. Nyesek banget. Nangis deh gue. Gue anak apaan coba. :'(

9. D3 Reguler dan Kerjasama Disnaker ITS
ITS lagi, ITS lagi. Apa bedanya reguler sama kerjasama disnaker? Kalau kerjasama disnaker itu cuman ada 2 prodi, yaitu teknik elektro industri, sama teknik mesin industri. Jadi, dijamin langsung kerja. Katanya sebelum lulus udah banyak yang nyari. Daya tampungya 50. Lebih sedikit daripada yang reguler. Kalau yang reguler itu lumayan banyak sih. 100an lebih. Nah aku milih D3 Teknik elektro kerjasama, D3 Teknik mesin kerjasama, dan D3 Statistika. Materi tesnya Fisika, Matematika, dan Bahasa Inggris. Disini aku cukup down karena mengalami banyak kegagalan. Gak terlalu serius belajar, karena pikiran masih stres. Stres gagal mulu. Setelah ikut tes, soalnya emang ada gampang gampang susah. Disini aku ngerjainnya gak ngawur kok, nggak kayak kemaren2. Dan hasilnya alhamdulillah, gue keterima di pilihan pertama yaitu Teknik elektro Industri, iya yang kerjasama disnaker. Seneng-seneng sedih. Karena teknik elektro nggak terlalu nempel di hati gue. Padahal sebenarnya pengen yang di statistika. Soalnya aku suka pelajaran matematika. Yaudah jalani aja, toh belum daftar ulang. Masih ada tes lagi. Alhamdulillah sudah mengantongi satu. :)

10. UM Undip
Lokasinya di SMA Takmiriah Surabaya. Gede dan bagus. Sebenarnya lokasinya juga ada di Undipnya sendiri. Tapi gak mau ngerepotin ortu. Ya di Surabaya aja. Walaupun itu juga masih ngerepotin. Suwer, gue dianterin sama satu keluarga. Huu sedih gue. Berlinang-linang mata gue saat itu. Gue diberi semangat setelah melakukan kegagalan beberapa kali. Semangat dan doa udah merasuk ke hati gue. Saatnya gue berperang. Waduhh soalnya kok begini-begini. Gue melirik ke kanan kiri, kok pada penuh semua sih LJKnya. Nah LJK ku kok dikit. Oke pake jurus raba-raba alias ngawur dan semoga beruntung. Tapi gue gak beruntung disiniiii. Ahhhh. Saat itu gue lihat pengumumannya di Jogja. Loh kok di Jogja? Entar gue ceritain di nomor 12.

11. UMBPTN
Ini adalah kesempatan terakhir buat masuk Perguruan tinggi/swasta melalui ujian bersama. Ya mirip kayak SBMPTN lah. Tapi di sini daya tampungnya kecil cuman 10%. Tapi gak semua PTN ada di sini, cuman beberapa. Gue disini daftar paling pertama diantara yang lain. Yaitu nomor 00001. Yah tentu ada nomor depannya, tapi lupa. Dan di sini gawat gawat yang gue ambil prodinya. Bukan gue sih. Tapi orangtua gue. Ada 5 pilihan yang diambil ayah gue. 1.Pendidikan dokter UNS 2.Pendidikan dokter Unsoed 3.Farmasi UNS 4.Farmasi Unsoed 5.D3 Farmasi UNS. Wahhhh, dan itu daya tampungnya bisa diitung pake jari tangan. Cuman 9 10 an. Gue telat datengnya. Belum sempat sarapan. Jadi pas istirhat makan roti sama susu. Dan di sini gue kebelet BAB. Tapi gak sempet gue keluarin, karena males dan emang gak terlalu kebelet juga sih. Soalnya gimana? Wah mudah banget. Pake logika penalaran kebanyakan. Lumayan ngisi banyak. Gue lirik di sebelah gue kok banyak juga. Emang soalnya mudah-mudah. Tapi persaingannya susah woyy. Dan akhirnya setelah tanggal pengumumannya, di sana gue gagal lagii. Sorry my parents, i can not make you happy. :(

12. UTUL UGM Gel. II
Ini adalah perjuangan gue yang terakhir untuk tahun ini. Dan di sini gue yakinnn banget bisa masukkk. Optimis berhasil lah. Saat itu hampir bebarengan sama kakak gue, Rio yang mau daftar ulang di UGM. Iya, kakak gue masuk Ilmu Hukum UGM lewat SBMPTN tahun ini. Dan gue tidak. Mas Rio sebelumnya juga kuliah Ilmu hukum di Unpar setahun. Karena masuk UGM ya ditinggalin tuh Unpar. Jadi gue ke sana bareng Ayah, mas Rio, mas Ryan. Di mobil gue cewek sendiri. Pengumuman Undipnya pas kakakku daftar ulang di Jogja. Jadi gue liat pengumumannya di sana. Rencananya kalau keterima Undip, gue gak ikut deh Utul Ugm gel. II. Yah taulah, karena gue ditolak sama Undip, jadinya gue ikut Utul Vokasi UGM Gel. II. Ibuku sempat sms. "Nak, pulango, nggak usah ikut ujian lagi. Mungkin kodarmu sudah di ITS. Itu yang terbaik nak". Hemm, aku sedih bacanya dan sedikit kecewa. Aku sms balik "Nggak umi, ini perjuangan terakhir ku. Semoga aku keterima di sini". Bikin nangis kalau inget-inget itu. Gue berpikir positif di sini, bahwa aku bakal diterima. Ayah dan mas Rio udah pulang duluan karena ada sesuatu, aku di sini sama mas Ryan, di Jogja melanjutkan perjuanganku.
Esoknya jalan kaki ke sana sekitar 3 km. Karena tempat tes ku emang jauh. Gpp, sambil olahraga. Capek sih, karena gendong tas berat. Berat bukan karena berisi buku, karena berisi pakaian-pakaianku. Soalnya setelah tes selesai, gue langsung balik ke Lamongan. Tesnya sama seperti Utul UGM Gel. II. Lebih mudah soalnya. Aku ngisi lumayan banyak, emang mudah kok. Dan aku yakin banget bisa lolos. Dingin banget di ruangannya, AC nya emang gede banget, gak ada remotnya. Jadi banyak tuh yang keluar masuk karena kebelet pipis. Tapi untungnya aku enggak, hehe.
Prodi yang diambil cuman 2, yaitu D4 Teknologi Jaringan, dan D3 Komputer dan Sistem Informasi. Ini prodi pilihanku sendiri. Gue emang minat sama berbau komputer. Jadi ini yang gue pilih. Daya tampungnya sih kayaknya sedikit, karena ini ujian masuk terakhir di UGM.
Hemm.. Tapi aku masih optimis.
Setelah selesai, sholat, makan bakwan, terus pulang nyari bis buat ke terminal giwangan. Pengen naik trans jogja, tapi antri banyak. Jadi ya naik bis biasa. Sampek giwangan, nyari bus Eka cepat jurusan Surabaya.
Gue turun di terminal bungurasih Surabaya sekitar jam 1. Terus cari bis lagi jurusan Semarang, dan turun di Sukodadi sekitar jam 3. Dijemput sama Ayah dan mas Rio. Raut wajah mereka terlihat masih kusut, dan ngantuk. Maafin aku ayah, aku egois :'(. Aku selalu merepotkan kalian. :(
Deg, deg, deg liat hasil pengumuman. Tanggal 12 Agustus 2014. Bersamaan dengan pengumuman UGM dan Daftar ulang di ITS. Kalau aku keterima di UGM aku tinggalkan ITS. Sekitar subuh jam 4, aku dibangunin ayahku. Ayah mengatakan bahwa aku gak lolos UGM. Huaaa, air mataku berlinang-linang. Aku menangis memeluk guling. Deras.
Daann, aku ke ITS untuk daftar ulang diantar ayah dan mas Ryan hari itu juga. Kurang semangat, tapi harus terlihat semangat.

Mungkin ITS adalah jalan terbaikku. Aku akan membuktikan kepada Ayah dan Ibuku, bahwa aku bisa. Aku akan membanggakan kalian :)

Cukup singkat ceritaku. Maaf, kalau ada kata-kata yang gak bisa dipahami. Karena tulisanku emang acak-acakan. Semoga bisa memotivasi buat kalian yang pengen berjuang masuk PTN.
Sebenarnya aku ingin berjuang lagi tahun depan 2015, SBMPTN saja, gak lain-lain. Tapi nggak tau juga, aku takut merepotkan ortuku lagi. Aku akan mencoba sholat istikoroh dulu. Menurut kalian gimana?

Lihat berapa banyak biaya yang udah dikeluarin sama Ayah tercintaku

NEXT =>
Gue lanjut nulis artikel ini saat udah semester 3 akhir. Artinya gue sekarang fix kuliah di ITS. Dan udah gak mau coba-coba lagi tahun depan (2016).
Iya emang di tahun 2015 ini, gue ngelanjutin perjuangan gue rebut pendidikan yang gue inginkan. Kemarin gue nyoba STIS, UTUL UGM 1, dan SBMPTN. Dan gue gagal ketiga-tiganya. NYESEK SUMPAH...!! Tapi gue yakin, ini jalan gue di ITS. Banyak hikmah yang gue ambil di ITS. Dan gue tahu kenapa Allah memberikan jalanku di sini. Allah itu maha mengetahui. Allah tahu kemana gue harus melangkah. Walau IP gue di sini kagak bagus2 amat. Tapi gue bersyukur udah bisa kuliah.
Semangat terus lah, buat kalian...!!!!

6 comments:

  1. wow kerennn.... sip semangat teruss

    ReplyDelete
  2. wow kerennn.... sip semangat teruss

    ReplyDelete
  3. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  4. Kak boleh minta soal tes D3 Reguler dan Kerjasama Disnaker ITS, thanks:)

    ReplyDelete
  5. kak booleh minta soal utul gelombang 2 nya nggaa??

    ReplyDelete
  6. Boleh minta yg d3 its disnaker kak?

    ReplyDelete