Struktur Atom
STRUKTUR ATOM
Teori
atom berdasarkan mekanika kuantum dirumuskan oleh Werner Heisenberg dan Erwin
Schrodinger. Selain itu, sumbangan pemikiran terhadap teori ini
diberikan juga oleh Paul Dirac, Max Born, dan Pauli. Keunggulan teori
atom mekanika kuantum dapat menjelaskan materi berskala mikro seperti
elektron dalam atom sehingga penyusunan (keberadaan) elektron dalam atom
dapat digambarkan melalui penulisan konfigurasi elektron dan diagram
orbital.
A.
TEORI
ATOM MODERN
1.
Teori
Atom Bohr
Sebagaimana
telah Anda ketahui, teori atom Bohr didasarkan pada
empat
postulat sebagai berikut :
F Elektron-elektron dalam mengelilingi inti atom berada pada
tingkat-
tingkat energi atau orbit tertentu. Tingkat-tingkat energi ini dilambangkan
dengan n=1, n=2, n=3, dan seterusnya. Bilangan
bulat ini dinamakan bilangan kuantum
Menurut Bohr, elektron
berada pada tingkat energi
tertentu. Jika elektron turun ke
tingkat energi yang lebih rendah,
akan disertai emisi cahaya dengan
F Selama elektron berada pada tingkat energi tertentu, misalnya
n=1,
energi elektron tetap. Artinya, tidak ada energi yang diemisikan
(dipancarkan) maupun diserap.
F Elektron dapat beralih dari satu tingkat energi ke tingkat
energi
lain disertai perubahan energi. Besarnya perubahan energi sesuai
dengan persamaan Planck, ΔE=hv.
F Tingkat energi elektron yang dibolehkan memiliki momentum sudut
tertentu. Besar momentum sudut ini merupakan kelipatan dari h/2p
atau nh/2p, n adalah
bilangan kuantum dan h tetapan Planck.
a.
Peralihan
antartingkat energi
Model atom Bohr dapat
menerangkan spektrum atom hidrogen secara memuaskan. Menurut Bohr, cahaya akan
diserap atau diemisikan dengan frekuensi tertentu (sesuai persamaan Planck)
melalui peralihan elektron dari satu tingkat energi ke tingkat energi yang
lain. Jika atom hidrogen menyerap energi dalam bentuk cahaya maka elektron akan
beralih ke tingkat energi yang lebih tinggi. Sebaliknya, jika atom hidrogen mengemisikan
cahaya maka elektron akan beralih ke tingkat energi yang lebih rendah.
Pada keadaan stabil, atom
hidrogen memiliki energi terendah, yakni elektron berada pada tingkat energi
dasar (n=1). Jika elektron menghuni n>1, dinamakan keadaan tereksitasi.
Keadaan tereksitasi ini tidak stabil dan terjadi jika atom hidrogen menyerap
sejumlah energi.
Atom hidrogen pada keadaan tereksitasi tidak
stabil sehingga energi
yang diserap akan diemisikan kembali
menghasilkan garis-garis spektrum.
Kemudian, elektron akan turun ke tingkat energi
yang lebih rendah. Nilai energi yang diserap atau diemisikan dalam transisi
elektron bergantung pada transisi antartingkat energi elektron. Persamaannya
dirumuskan sebagai berikut :
Ket :
ΔE=
Energi yang diemisikan atau diserap
R = Tetapan Rydberg (2,178 × 10-18 J)
n = Bilangan kuantum
b.
Kelemahan
Model Atom Bohr
Gagasan
Bohr tentang pergerakan elektron mengitari inti atom seperti sistem tata surya
membuat teori atom Bohr mudah dipahami dan dapat diterima pada waktu itu. Akan
tetapi, teori atom Bohr memiliki beberapa kelemahan, di antaranya sebagai
berikut :
1. Jika atom ditempatkan dalam medan magnet maka akan terbentuk spektrum
emisi yang rumit. Gejala ini disebut efek
Zeeman
2.
Jika atom ditempatkan
dalam medan listrik maka akan menghasilkan spektrum halus yang rumit. Gejala
ini disebut efek Strack.
Baca => Teori Atom Mekanika Kuantum
0 comments:
Post a Comment